Pages

Kamis, 28 Februari 2013

Bola Bekel Pembawa Sial (Part 1)

Pagi Hari pukul 09.00
Hejek masuk ke kelas. Bel berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai. Namun Hejek ini masih bandel semua-cemberut-tak peduli-nyengir-tak mau melepaskan bola bekel dari tangannya. Hippo memaksa Bee untuk memasukkan alat-alat bekel ke dalam kaleng bekas.

"Gak mau, gurunya belum dateng kok. Tenang aja!" sanggah Bee.
"Ih, ini bekel, bekel siapa? kok malah kamu yang ngatur! cepet kembaliin!" paksa Hippo.

Piswii yang mendengar perdebatan mereka, merasakan hal yang berbau mistik (eh-hem, nyaingin Miho).
"Bee, cepet kembaliin nanti ada apa-apa lho!"
Bee nyengir. Masih tetep mainin bekelnya and...bolanya kabur.
"Udah aku bilangin nanti ada apa-apa"
Bee masih tetep melotot dan tidak sadar kalau bolanya terlepas dari genggamannya.
Hippo dengan jengkel mencubit hidung Bee yang sudah terlalu masuk ke dalam. Tambah masuk lagi tuh..
Bu Guru masuk ke dalam kelas. Hippo berlari duduk di bangkunya (untung kursinya nggak roboh). Bee dengan langkah gontai kembali ke tempat duduknya, di samping Lulu yang menggaruk-garuk hidungnya.

Selama pelajaran berlangsung dengan khusyuk, Siput memainkan penggarisnya Piswii. Kakinya Siput menendang-nendang kaki Piswii. Piswii marah-ngambek-komplain-mengadu sama Bebebnya.
"Beb, Siput nakal!"
"Apa? Kenapa?"
Piswii melet ke arah Siput yang malah ikut-ikutan melet.
"Beb, Siput entar di-taekwondo ya!"
Bebek "-_-"

Siput nggak peduli. Kakinya tetep nggak mau diem. Siput merasakan ada benda di bawah kakinya. Bulet-halus-empuk-seperti bola kecil. Siput memandang ke bawah, oh iya benar, sebuah bola warna pink. Siput mengenali bola itu, jadi ia ambil dan ia lempar ke arah Hippo. Tapi, Ups! Bola itu mengenai Larva yang sedang berdiskusi dengan Miho. Oh, tidak! Larva jatuh sempoyongan nyosor ke lantai. Keluar benjolan dari kepalanya dan ah, Larva pingsan.

Bu Guru kaget melihat Larva begitu juga dengan Miho yang melepas kacamatanya, kemudian mengucek-ngucek kedua matanya, dan baru membuka matanya selebar gua. 

Siput tidak mendelik, malah tertawa cekikikan bukannya merasa bersalah. 'Untung aja Piswii nggak tau, kalau tau pasti udah hancur-remuk-hilang nih cangkangku' , pikirnya.

Bee, Lulu, Hippo, Belut, Kubie, dan juga Putri kodok menghampir Larva yang sudah hampir sekarat. Cepat-cepat dengan beramai-ramai (orang satu aja udah cukup, gimana sih??) mereka menggotong Larva ke UKS. Pasangan sesama jenis (Piswii dan Bebek) masih melongo tidak tau permasalahannya.

Pukul 02.00
Hejek pulang ke rumah jamur. Larva sudah sadar. Namun sayang, kata dokter lukanya Larva sangat parah dan harus istirahat selama kurang lebih 3 hari. Sementara Larva beristirahat di kamarnya, Hippo dan  Bee sedang berdebat dengan semangat yang menyala-nyala bagaikan api yang berkobar.
"Bee, ini pasti ulahmu! iya kan?"
"Apa? aku nggak ngapa-ngapain waktu pelajaran tadi!"
"Bohong, kamu tadi mengerjakan soal!" sahut Lulu dari kamar mandi.
"Mandi ya mandi, jangan ikut berdebat!" pekik Bee dan Hippo bebarengan.
Perdebatan itu pun masih berlanjut.

Belut duduk di ruang TV. Bebek dan Piswii juga ada di sana.
"Gimana sih Piswii. Dilerai dong!"
"Ogah ah, kamu aja!"
"Lho, kamu kan leader-nya!"
"Ngganggu orang pacaran aja!"
Yah, yang diomongin Yui vs Mayu. "-_-"

Miho bermaksud untuk melerai, namun Miho terkena pukulan tangan Hippo dan wush...Miho terpontang-panting sampai ke tengah-tengah memisahkan Piswii dan Bebek. Piswii marah, berdiri langsung dan dengan cekatan tangannya meraih remote yang ada di tangan Belut. Ah, Belut menggagalkan aksi yang udah dibayangin bakalan jadi keren sama Piswii.

"Apa? Mau apa kamu?" Bee dan Hippo meledek Piswii.
Akhirnya Belut menyudahi semuanya, menyalakan TV keras-keras.

Keesokan harinya, Miho masuk sekolah tanpa Larva. Kesepian deh..Miho menaruh tas-nya di bangku, kemudian hendak mengambil sapu, tapi Miho tersandung bola bekel. Gawat, kacamata Miho jatuh dan pecah. Miho meraung keras sampai-sampai bola bekel itu terseret arus suaranya. Kubie masuk ke kelas bertepatan dengan masuknya Putri Kodok di kelas. Keduanya saling tatap-menatap. Heran, siang-siang kok ada halilintar?

Bola bekelnya keluar sampai ke luar kelas. Dan kebetulan Piswii dan Bebek lewat di depannya. Piswii menamati bola itu, bola yang menghantam kepala Larva, bola itu milik Hippo.
"Hippo, kamu yang melempar bolanya kan?"
Hippo tercengang. "Apa? Bukan aku yang melempar, tapi Bee!"
Bee yang lagi dengerin musik bareng Lulu segera mencopot headsetnya kala mendengar suara teriakan Hippo. 
"Enak aja, kok aku sih?"
Semua memperhatikan Miho yang masih sesenggukan.
"Miho, ada apa?" tanya Kubie polos.
"Udah jelas terpampang dengan nyata cetar membahana badai halilintar, kacamatanya pecah!"
Piswii berkacak pinggang, bersama dengan Bebek mereka menggelengkan kepala.

To Be Continue...

 

0 comments:

Posting Komentar